Saat menyukai sesuatu, mari mulai dengan mengenal hal yang kita sukai tersebut dari hal yang paling dasarnya yaitu Sejarah. (#sahabatkorea. sahabat korea)
Sejarah, apa yang kalian pikirkan saat membaca dari kata ‘sejarah’?
Sejarah merupakan peristiwa kejadian dimasa lampau yang bisa dijadikan referensi agar menjadi lebih baik di masa depan, pendek kata sejarah dapat diartikan sebagai asal-usul. Pergerakan 1 Maret Korea selatan merupakan asal usul awal kemerdekaan bagi negara korea selatan dari Jepang. Gerakan ini terjadi 1 Maret 1919 dimana jutaan rakyat korea selatan berdemonstrasi secara damai. Dalam Gerakan ini memakan korban 7000 orang yang terbunuh oleh polisi dari tentara Jepang.
Pada tahun 1918 setelah perang dunia I berakhir, Sinhan Cheongnyeondang dari Asosiasi Pemuda Korea Baru dikirim mewakili Korea sebagai delegasi untuk menghadiri Konferensi Perdamaian Paris. Konferensi Perdamaian Paris diadakan untuk menegosiasikan perjanjian perdamaian antara Sekutu dan Blok Sentral yang telah kalah.
Pada 21 Januari 1919, tiga hari setelah dimulainya konferensi, Kaisar Gojong meninggal dunia. Menilai bahwa itu adalah saat yang tepat untuk menginformasikan kepada dunia tentang tekad rakyat Korea untuk mendapatkan kembali kemerdekaan nasional.
Pada tanggal 1 Maret 1919, para siswa mempersiapkan demonstrasi dengan membagikan teks Deklarasi Kemerdekaan di Pusat Kota Seoul. Inilah awal dari gerakan 1 Maret. Banyak siswa yang meninggalkan sekolah mereka dan berkumpul di Taman Tapgol di Jongno. Para pemimpin gerakan berkumpul di Restoran Taehwagwan di Jongno dan mengadakan upacara deklarasi kemerdekaan serta melaporkannya secara sukarela kepada polisi Jepang, di mana mereka ditangkap oleh polisi militer Jepang dan polisi.
Ribuan orang membacakan dengan lantang Deklarasi Kemerdekaan dan berteriak, “MANSE!”.
Semenjak Demonstrasi yang terjadi pada tanggal 1 Maret 1919, sekitar 276 demonstrasi diadakan hingga 14 Maret di seluruh negeri, 197 di antaranya berada di wilayah utara negara. Pada hari berikutnya, demonstrasi terjadi wilayah tengah-selatan, termasuk Gyeonggi-do.
Pada tanggal 19 Maret 1919, para demonstran membawa Taegeukgi, (bendera nasional Korea), dan menyanyikan Aegukga, (lagu kebangsaan). Para siswa telah membuat Taegeukgi, serta pekerja perempuan, pelayan bar, petani, dan kaum muda juga mengambil bagian dalam produksi bendera nasional. Beberapa dari mereka berani mengangkat Taegeukgi di kantor pemerintah setempat, tempat bendera Jepang seharusnya dikibarkan. Para demonstran jalanan menyanyikan Aegukga, yang telah dilarang sejak aneksasi Korea ke Jepang pada tahun 1910.
Gerakan Kemerdekaan 1 Maret diikuti dari semua lapisan masyarakat, mahasiswa, siswa, pemilik toko dan petani termasuk para sarjana Konfusianisme yang pernah memerintah atas orang-orang yang tidak berpendidikan, para administrator lokal yang sebelumnya menjalin dukungan dengan penjajah Jepang, dan pemuda diseluruh negeri. Mereka semua secara sukarela melakukan demonstrasi. Itulah kekuatan luar biasa dari Gerakan Kemerdekaan 1 Maret.
Dengan cara ini, Gerakan Kemerdekaan 1 Maret menciptakan bentuk-bentuk protes baru yang belum pernah dialami orang Korea sebelumnya dalam perjuangan mereka untuk kemerdekaan. Gerakan Kemerdekaan 1 Maret dilakukan dengan damai, dan tanpa bantuan kekerasan, oleh warga Korea yang merindukan demokrasi.
コメント